Saat ini kemajuan teknologi memang memegang peranan yang sangat besar. Tidak hanya untuk kebutuhan bisnis atau personal, banyak instansi yang juga sudah menggunakan kemajuan teknologi untuk database informasi mereka. Salah satu contohnya adalah aplikasi sistem informasi desa berbasis web. Simak informasi selengkapnya mengenai sistem yang satu ini.
Mengenal Aplikasi Sistem Informasi Desa Berbasis Web
Aplikasi sistem informasi desa berbasis web adalah sebuah sistem gratis yang berbasis Android dan web, serta digunakan untuk mengurus administrasi dan pelayanan masyarakat, mulai dari yang dikembangkan komunitas, pemerintah, hingga pihak independen.
Perwujudan aplikasi sistem informasi desa berbasis web ini juga sebagai implementasi dari Undang Undang No 6 Tahun 2014, bahwa desa harus menerapkan aplikasi sistem informasi desa berbasis web sebagai penunjang administrasinya.
Di samping itu, adanya aplikasi ini juga diharapkan bisa semakin mempercepat pelayanan publik dari desa kepada masyarakatnya. Apabila desa Anda saat ini memang belum menerapkan serta memasang aplikasi ini, sebaiknya segera dilakukan.
Baca Juga: Aplikasi Laptop Windows 8 Terbaru yang Wajib Diketahui
Tips Memilih Aplikasi Sistem Informasi Desa Berbasis Web
Ternyata, bukan perkara mudah untuk memilih sistem informasi desa. Anda harus melakukan beberapa hal berikut ini jika tidak ingin salah pilih aplikasi sistem informasi desa berbasis web:
1. Membaca Product Knowledge
Nah, product knowledge jadi hal penting yang wajib dibaca saat Anda masuk ke situs yang mana menyediakan layanan pembuatan sistem informasi desa tersebut.
Memang, banyak sekali informasi yang ditawarkan tentang fitur yang diberikan. Untuk itu, Anda harus baca satu per satu, dan pastikanlah bahwa fitur tersebut benar-benar diperlukan dalam pembuatan aplikasi ini. Jika sudah tahu apa saja yang diperlukan, barulah Anda bisa kompromi. Sebab, biasanya terdapat beberapa fitur yang dapat ditambahkan dan dihilangkan.
2. Perhatikan Contohnya
Adapun contoh sistem informasi desa berbasis web tentu saja bisa Anda lihat langsung dari situs pengelolanya itu sendiri. Cari di google dan cek beberapa situs yang dimiliki oleh desa yang sudah berkembang hingga saat ini. Dari sinilah, nanti Anda bisa tahu apa saja informasi yang didapatkan dari situs tersebut. Anda juga bisa mengetahui bagaimana kualitas website desa tersebut.
3. Permintaan Harga Langsung
Kalau soal harga, sudah pasti akan berbeda-beda, sebab tergantung jenis desa yang dikembangkan sistem informasinya. Setelah melihat aplikasi sistem informasi desa berbasis webnya sudah jadi, barulah Andau bisa merequest harganya.
4. Melakukan Demo Aplikasi
Terakhir, jangan lupa untuk melakukan demo aplikasi secara langsung menggunakan situs. Kadang, banyak sekali situs yang dapat digunakan untuk demo aplikasi tanpa harus registrasi dulu.
Baca Juga: Ini Aplikasi Kinerja Polda Kalbar yang Mudah Digunakan
OpenSID, Aplikasi Sistem Informasi Desa Berbasis Web
Memang, ada banyak aplikasi sistem informasi desa yang bisa digunakan, contohnya Panda, OpenSID, Digides, dan sebagainya. Namun, kali ini, Andai hanya akan membahas sistem OpenSID saja. OpenSID merupakan sistem informasi desa yang memang sengaja dibuat terbuka supaya bisa dikembangkan bersama-sama oleh komunitas SID.
Saat ini, OpenSID termasuk ke dalam deretan aplikasi populer khusus kategoris sistem informasi desa. Tentu saja bukan tanpa alasan, tak lain adalah karena OpenSID sendiri mempunyai fitur yang sangat lengkap.
Kelebihan OpenSID
Ada beberapa fitur yang diunggulkan dalam penggunaan aplikasi ini, apa sajakah? Ini kelebihan OpenSID.
1. Open Source
Perlu Anda tahu, OpenSID sendiri sebenarnya menganut sistem pengembangan terbuka, yang mana kode sumbernya tersimpan di GitHub. Strategi open source ini diterapkan supaya memudahkan pengguna mendapatkan SSID dengan bebas tanpa proses birokrasi. Hal ini tentu saja akan semakin memudahkan pengguna untuk membuat konstruksi langsung di source code aplikasi SID itu sendiri.
Lantas, dimanakah kode sumber OpenSID ini disimpan? Penyimpanan dan pengelolaannya dilakukan di GitHub agar semua perubahan yang telah dibuat terecord, memungkinkan kembali ke revisi sebelumnya, sekaligus memudahkan kolaborasi desa dengan pegiat SID ini. Lebih lengkapnya, repositori GitHub juga bisa menjadi backup online source code SID yang bisa diakses kapanpun Anda mau.
2. Fitur Lebih Lengkap
OpenSID adalah aplikasi yang selalu mendapatkan pembaruan setiap saat. Fitur-fitur yang tersedia bahkan kebanyakan adalah permintaan dari desa pengguna aplikasi ini. Setiap kali merilis fitur, OpenSID juga selalu meningkatkan performa serta pembaruan fiturnya.
Nah, dalam kurun waktu 5 tahun ini, sudah tersedia hingga 15 modul aplikasi. Modul-modul tersebut antara lain statistik, kependudukan, sekretariat, buku administrasi desa, website desa, dan masih banyak lagi,
3. Gratis
Tentu saja aplikasi ini gratis, ini juga salah satu upaya supaya semua desa di Indonesia bisa bergerak lebih baju melalui implementasi sistem informasi ini. Dengan demikian, desa tidak akan dibebani biaya mahal saat ingin menggunakan aplikasi berbasis web ini. Karena gratisan, jadi wajar saja kenapa OpenSID sangatlah populer hingga saat ini.
Baca Juga: Aplikasi yang Penting Setelah Root yang Wajib Diketahui Pemula
Kekurangan OpenSID
Namanya aplikasi buatan manusia, sudah pasti ada beberapa kekurangan dan membuatnya jadi tidak sempurna. Berikut ini adalah kelemahan dari aplikasi OpenSID:
1. Instalasi yang Kompleks
Karena ini adalah sebuah aplikasi berbasis web, maka pengguna harus menyiapkan perangkat komputer mumpuni dan memasang web server lokal supaya aplikasi bisa dijalankan dengan baik.
Untuk pemasangan aplikasi OpenSID ke komputer lokal operator dosa, diperlukan pemahaman teknis. Dikarenakan tidak menutup kemungkinan adanya kendala seperti error dan timeout.
2. Bergantung Pada Data Penduduk
Seperti yang kita tahu, bahwa sudah pasti aplikasi sistem informasi desa sangat bergantung pada data kependudukan. Bahkan, seluruh modulnya memang memerlukan akses ke data penduduk supaya berjalan dengan efisien. Pastinya, apabila data penduduk sudah lengkap, aplikasinya juga akan powerful. Namun, sangat disayangkan kadang tidak semua desa ternyata mempunyai data penduduk lengkap.
Hal tersebut tentu saja harus menjadi tugas lagi bagi operator desa untuk memaksimalkan pemanfaatan OpenSID ini. Operator desa mungkin bisa mengumpulkannya secara manual atau justru bekerja sama dengan Dinas Kependudukan setempat.
Jadi, jika desa Anda juga ingin menggunakan aplikasi sistem informasi desa berbasis web, pastikan dulu kalau aplikasi tersebut mudah diakses oleh masyarakat. Bagaimanapun juga, masyarakat pun punya hak untuk diberikan akses ke website ini.
Sehingga, ini bukan hanya sekedar aplikasi saja. Akan tetapi juga bisa menjadi wadah untuk memberikan masukan kepada pemerintahan desa. Dengan demikian, masyarakat pun kerap berpartisipasi mensukseskan penerapan sistem informasi di desanya.
Demikianlah Informkasi Tentang Mengenal Aplikasi Sistem Informasi Desa Berbasis Web yang kami Rangkum dan refrensi dari beberapa sumber. Semoga Artikel Mengenal Aplikasi Sistem Informasi Desa Berbasis Web Bermanfaat bagi anda.